Kenapa Banyak Kasus Perselingkuhan,  Ini Jawabannya!
3 mins read

Kenapa Banyak Kasus Perselingkuhan, Ini Jawabannya!

Perselikuhan pembahasan menarik. Ternyata selingkuh tersebut lebih dalam dari yang kita kira. Tifak cuma soal “bosen” atau “tidak puas” saja, tapi banyak penelitian yang membahas kenapa orang bisa selingkuh.

Ternyata, selingkuh itu sudah jadi topik yang banyak diteliti. Berdasarkan penelitian, ada 8 alasan utama kenapa orang selingkuh, and _trust me, it’s deeper than you think._

Pertama, faktor kemarahan. Ini sering terjadi kalau salah satu pasangan merasa disakiti atau dikhianati. Jadi mereka selingkuh buat balas dendam. Terus, ada juga yang karena keinginan seksual yang tidak terpenuhi, alias merasa tidak puas dalam hubungan yang sekarang dan ingin coba sesuatu yang baru.

Selain itu, kurangnya rasa cinta juga jadi alasan. Saat pasangan udah tidak memiliki ada chemistry atau perasaan lagi, mereka bakal cari excitement dari orang lain.

Keempat, faktor rasa diabaikan. Kalau pasangan tidak mengasih perhatian yang cukup, akhirnya mereka mencari di luar.

Ada juga yang karena komitmen rendah, di mana satu pasangan merasa hubungan tidak terlalu serius atau tidak sepaham soal eksklusivitas. terus ada juga yang selingkuh karena situasi tertentu, kaya mabuk, stress, atau lagi liburan. hal-hal ini bikin mereka lebih gampang goyah.

Hal yang paling unik, ada faktor rasa rendah diri. Orang yang merasa _insecure_ sering nyari validasi lewat hubungan seksual dengan banyak orang. Terakhir, faktor variasi, di mana seseorang ingin merasakan hubungan seksual dengan banyak pasangan.

Menurut penelitian, cowok lebih sering selingkuh karena alasan keinginan seksual dan variasi, sementara cewek lebih sering karena merasa diabaikan.

Kalau kita liat dari perspektif psikologi evolusi, ada teori yang bilang kalau sifat selingkuh ini mungkin dibawa dari nenek moyang kita. Cowok, secara biologis, pengen menyebarkan keturunan sebanyak mungkin, makanya mereka cenderung tertarik pada lebih dari satu pasangan.

Sementara cewek, di sisi lain, kadang selingkuh buat “trading up”, alias cari pasangan yang bisa kasih mereka sumber daya lebih banyak atau yang lebih cocok buat masa depan mereka. Ini bukan berarti mereka sengaja menyakiti pasangan, tapi lebih ke insting buat “survive”.

Lalu, yang menarik, penelitian di Journal of Sex Research juga mengatakan selingkuh bukan selalu tanda hubungan rusak. Bisa saja, pasangan masih kelihatan baik-baik aja di luar, tapi salah satu dari mereka tetep selingkuh karena alasan-alasan tadi.

Faktor situasional seperti mabuk atau stress juga bikin orang lebih rentan untuk selingkuh. Apalagi kalau sudah ada masalah komunikasi atau kepercayaan yang kurang dalam hubungan, bahkan, banyak yang selingkuh tanpa merasa hubungan mereka rusak sama sekali.

Jadi, kenapa selingkuh makin marak? Tidak cuma soal cinta yang pudar, tapi ada banyak faktor kayak marah, keinginan variasi, sampe alasan evolusi. semoga ini jadi insight buat lebih menggehargai pasanganmu, karena tidak ada hubungan yang bener-bener kebal dari godaan ini.

Source:
1. Selterman, D., Garcia, J. R., & Tsapelas, I. (2021). What do people do, say, and feel when they have affairs? Associations between extradyadic infidelity motives with behavioral, emotional, and sexual outcomes. Journal of Sex & Marital Therapy, 47(3), 238-252.

2. Camp, T. (2016). Infidelity beliefs and behaviours: A broad examination of cheating in romantic relationships. Camp, T. (2016). Infidelity beliefs and behaviours: A broad examination of cheating in romantic relationships.

3. Haseli, A., Shariati, M., Nazari, A. M., Keramat, A., & Emamian, M. H. (2019). Infidelity and its associated factors: A systematic review. The journal of sexual medicine, 16(8), 1155-1169.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *